Pada motor 4 tak, terdapat tiga jenis sistem pelumasan utama: pelumasan basah (wet sump), di mana oli disimpan di bak mesin; pelumasan kering (dry sump), dengan oli disimpan di tangki terpisah untuk performa optimal; serta pelumasan semi kering (semi dry sump), yang merupakan kombinasi keduanya untuk efisiensi lebih baik. Masing-masing sistem pelumasan memiliki keunggulan yang berbeda sesuai kebutuhan kinerja dan desain mesin motor.
Untuk lebih jelasnya pada mesin motor 4 tak, terdapat tiga jenis sistem pelumasan utama yang umumnya digunakan:
1. Sistem Pelumasan Basah (Wet Sump)
Pada sistem ini, oli disimpan di dalam bak oli (sump) di bagian bawah mesin. Oli dipompa dari bak tersebut untuk melumasi komponen mesin, dan setelah itu kembali ke bak oli. Sistem ini umum digunakan karena desainnya lebih sederhana dan efisien.
2. Sistem Pelumasan Kering (Dry Sump)
Dalam sistem ini, oli disimpan di tangki terpisah, bukan di dalam bak mesin. Oli dipompa dari tangki ke mesin untuk pelumasan, lalu dikembalikan ke tangki. Sistem ini biasanya digunakan pada motor balap atau performa tinggi karena membantu menjaga kinerja pelumasan meskipun mesin dalam posisi miring atau saat motor berakselerasi cepat.
3. Sistem Pelumasan Semi Kering (Semi Dry Sump)
Sistem ini merupakan kombinasi antara sistem pelumasan basah dan kering. Oli tetap disimpan di bak oli, tetapi sebagian disirkulasikan melalui sistem mirip dengan dry sump untuk meningkatkan efisiensi pelumasan dan mengurangi gesekan di dalam mesin.
Ketiga jenis pelumasan ini memiliki kelebihan dan kekurangan tergantung pada kebutuhan performa dan desain mesin motor.
Comments
Post a Comment