Benih beronang lada dapat diperoleh dengan cara penangkapan di alam dan di hatchri Benih beronang lada, seperti beronang lainnya ditangkap di padang lamun, sekitar ekosistem mangrove, muara sungai, dan gosong gosong karang. Benih beronang hidup bergerombol dalam jumlah yang besar sehingga mudah ditangkap dalam jumlah besar.
Pada saat surut ketika air laut bergerak turun dan ketika pasang mulai naik adalah waktu yang tepat untuk penangkapan benih beronang. Benih beronang bergerombol dalam jumlah besar di gosong-gosong karang dan padang lamun
Pemeliharaan Beronang Lada Di JKD
Beronang lada dapat dipelihara di jaring kurung dasar (JKD), baik secara monokultur maupun polikultur. Untuk monokultur. beronang lada ditebar dengan kepadatan 5-10 ekor/m3 untuk benih ukuran 8-20 gr/ekor, sedangkan bila dipolikultur cukup 1-3 ekor/m3.
Salah satu biota yang dapat dipolikultur dengan beronang lada adalah rajungan (Portunus sp). dan rajungan merupakan komoditas utama.
Padat penebaran untuk polikultur rajungan dan beronang lada adalah benih rajungan berumur 25-30 hari ditebar dengan kepadatan 3-7 ekor/m3, sedangkan beronang lada berukuran 8-20 gr/ekor ditebar dengan kepadatan 1-3 ekor/m3.
Pakan berupa ikan-ikan rucah, daging kerang atau pelet diberikan kepada rajungan secukupnya, dan diberikan pada pagi dan sore hari. Jumlah pakan yang diberikan kepada rajungan adalah 5-10% dari berat biomassa.
Sementara beronang lada dapat memanfaatkan pakan alami di dalam JKD. Jika ingin mempercepat pertumbuhan beronang lada, maka dapat diberikan pakan tambahan 2-3 hari sekali. Pakan tambahan yang diberikan berupa pelet.
Comments
Post a Comment