Bit bukanlah jenis buah-buahan, tetapi sayuran umbi-umbian yang termasuk dalam famili Chenopodiaceae. Bit berwarna merah gelap dan tumbuh di dalam tanah. Meskipun tidak sepopuler kentang atau wortel, kini bit banyak dicari karena punya segudang manfaat untuk dikonsumsi dan baik digunakan untuk obat karena dapat menyembuhkan beberapa penyakit. Bit banyak digemari karena rasanya enak sedikit manis dan lunak.
Jenis Bit untuk di budidayakan
Cara budidaya bit
Bit banyak ditanam di daerah dataran tinggi dengan ketinggian lebih dari 1.000 m dpl, terutama bit merah. Akan tetapi, bit putih ditanam pada ketinggian 500 m dpl. Di dataran rendah bit tidak mampu membentuk umbi. Di Indonesia, bit banyak ditanam di daerah dataran tinggi di Pulau Jawa, terutama di Cipanas, Lembang, Pangalengan dan Batu.
Syarat tumbuh yang harus dipenuhi agar bit tumbuh dengan baik adalah tanahnya subur, gembur, dan lembap. Selain itu, tanah liat yang berlumpur dengan pH tanah 6-7 lebih sesuai untuk bit. Penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan atau akhir musim hujan.
1. Cara tanam
Bit dikembangbiakkan dengan bijinya. Biji tersebut langsung ditanam tanpa disemaikan terlebih dahulu. Tanah yang akan ditanami dicangkul sedalam 30 cm dan diberi pupuk kandang sebanyak.
15 ton/ha Setelah tanahnya diratakan, dibuat alur-alur penanaman dengan jarak antar-alur 20 cm. Biji-biji bit tersebut ditaburkan merata di sepanjang alur lalu ditutup tipis-tipis dengan tanah Untuk penanaman seluas satu hektar dibutuhkan 8 kg biji bit.
Biji bit akan tumbuh setelah ditanam enam hari. Setelah berumur 3-4 minggu, tanaman diperjarang sehingga jarak antar tanaman menjadi 15-20 cm. Jika ditemukan bijinya tumbuh 2-3 tunas (poliembrioni), tunas-tunas yang lemah dipisahkan dan disisakan satu tanaman yang subur. Penjarangan dapat bersamaan dengan penyiangan untuk penggemburan tanah.
Pemberian pupuk buatan untuk tanaman bit jarang dilakukan. Namun, agar hasil yang diperoleh lebih baik, dianjurkan diberi pupuk buatan. Pupuk buatan tersebut berupa campuran Urea, TSP, dan KCL dengan perbandingan 2:1:1 sebanyak 200 kg/ha atau 100 kg urea, 50 kg TSP, dan 50 kg KCL per hektar. Pupuk tersebut ditebar di kanan-kiri setiap tanaman sejauh 5 cm dari batangnya. Pemberian pupuk ini bersamaan dengan penyiangan.
2. Pemeliharaan tanaman
Tanaman bit tidak memerlukan pemeliharaan khusus. Pemeliharaannya hanya dengan cara membersihkan gulma yang tumbuh di sekitar penanaman. Penyakit yang biasa tampak adalah mildew embun. Penyakit Ini disebabkan oleh Peronospora schachtli yang dapat diatasi dengan semprotan Benlate 0,2%.
3. Pemanenan
Tanaman bit dapat dipanen hasilnya setelah berumur 2,5-3 bulan dari waktu tanam dengan cara mencabut umbinya. Produktivitas yang dihasilkan jika tanaman terawat baik bisa mencapai lebih dari 30 ton umbi per hektar. Semakin tua tanaman bit semakin manis rasanya. Kadar vitamin C-nya juga semakin tinggi. Namun, bit yang terlalu tua akan mengeras. Jika umbi-umbi bit tidak segera dimasak, daun-daunnya dibuang atau dipotong setengahnya agar penguapan yang berlebihan dapat dihindari.
Comments
Post a Comment