Sistem bioflok marak diterapkan pada budidaya ikan, terutama lele. Pada dasarnya, sistem ini menjadi upaya pemanfaatan lahan sempit menjadi lahan produktif tinggi karena menerapkan padat tebar tinggi (1.000 - 2400 ekor/m3) serta mengurangi biaya dan mempersingkat masa panen.
Sistem bioflok |
Sistem bioflok mampu mengolah limbah (untuk meminimalkan) sekaligus mendaur ulang limbah menjadi pakan ikan ramah lingkungan, berkelanjutan, efisien penggunaan air maupun pakan, serta meminimalkan limbah buangan budidaya Keuntungan sistem bioflok.
- pH relatif stabil dan kandungan amonia (NH) relatif kecil.
- Tidak tergantung matahari dan aktivitasnya menurun bila suhu rendah.
- Hanya sedikit ganti air sehingga blosecurity terjaga.
- Limbah kotoran mikroorganisme, sisa pakan amonia) bisa didaur ulang dan dijadikan pakan alami berprotein tinggi.
- Lebih ramah lingkungan.
Sistem bioflok awalnya diterapkan secara Insentif untuk budidaya nila di Thailand, lalu berkembang ke udang, dan kemudian banyak diterapkan pada budidaya lele Aplikasinya di kolam terpal berbentuk bulat dengan kerangka besi beton (wiremess).
Berikut kelebihan kolam bulat.
- Lebih baik untuk penetapan tebar padat tinggi, karena apabila ditambah aerasi maka difusi oksigen lebih merata. Pengadukan pada air media bisa lebih merata.
- Dasar kolam dibuat kerucut (central drain) dapat dimanfaatkan sebagai saluran pembuang kotoran ikan Sortir lebih mudah, menguras air pun lebih cepat.
Comments
Post a Comment