Anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang paling digemari. Keistimewaannya tidak saja terletak pada bentuk dan warna bunga, jenis dan varietasnya pun sangat beragam. Famili Orchidaceae ini bisa dikatakan sebagai tanaman kosmopolit karena mudah dijumpai hampir di setiap tempat di dunia. Wilayah tumbuhnya sangat luas, mulai dari hutan-hutan tropis yang gelap, lereng gunung yang terbuka, batu-batu karang yang terjal, batu-batu di daerah pantai pasang surut tepi gurun pasir, kaki gunung Himalaya, hingga daerah Artik.
Media Tanam terbaik untuk tanaman Anggrek
Berdasarkan habitatnya, anggrek digolongkan ke dalam 2 kelompok besar, yakni anggrek epifit dan anggrek terestrial. Anggrek epifit hidup dengan cara menumpang pada tanaman lain tanpa merugikan tanaman yang ditumpanginya. Dendrobium, Phalaenopsis, Cattleya, Oncidium Vanda berdaun lebar, dan Ascocenda termasuk anggrek epifit. Untuk dapat bertahan hidup, anggrek epifit membutuhkan naungan karena tergolong tanaman yang tidak tahan terik matahari. Anggrek epifit lebih dikenal sebagai tanaman hias pot pot plant). Namun demikian, tanaman ini pun bisa ditanam pada lempengan pakis atau cabang-cabang kayu yang masih hidup maupun yang sudah mati.
Sementara anggrek terestrial adalah jenis anggrek yang hanya dapat tumbuh di permukaan tanah sehingga sering juga disebut dengan istilah anggrek tanah. Namun, anggrek jenis ini dapat ditanam di dalam pot atau di media buatan yang diletakkan di tanah pada tempat terbuka Anggrek terestrial menghendaki lingkungan tumbuh dengan cahaya matahari penuh. Namun demikian, ada pula anggrek terestrial yang membutuhkan naungan karena tidak terlalu tahan dengan cahaya matahari penuh Contoh anggrek tanah yaitu Vanda teres, Arachnis Renanthera, dan Aranthera
Selain anggrek epifit dan anggrek terestrial, masih ada kelompok anggrek saprofit. Anggrek saprofit adalah anggrek yang tempat hidupnya di tumpukan humus atau daun-daun kering dan membutuhkan sedikit cahaya matahari. Spathoglottis, Calanthe, dan Goodyera termasuk jenis anggrek saprofit
Syarat media tanam
Oleh karena bersifat epifit, sangat sulit menentukan kondisi media tanam yang spesifik untuk anggrek ini. Namun secara umum media tanam untuk anggrek epifit harus memiliki tingkat porositas yang tingg kelembapan yang tinggi (berkisar 70-80%), tidak terlalu kering dan tidak terlalu basah, ketersediaan udara cukup, serta dapat menahan unsur hara yang ada. Berbeda dengan anggrek epifit, anggrek terestrial tidak membutuhkan persyaratan khusus pada media tanamnya.
Jenis media tanam
Pada setiap daerah, jenis media tanam yang digunakan untuk anggrek epifit tidak selalu sama. Di Indonesia, media tanam yang umum digunakan untuk anggrek epifit yaitu pecahan batu-bata, arang, moss, coco peat, atau cacahan pakis. Umumnya, bahan tersebut digunakan dalam bentuk tunggal Sementara media tanam yang cocok untuk anggrek terestrial hanya media tanam tunggal berupa tanah. Namun, biasanya perlu ditambahkan pupuk slow release berupa butiran Dekastar yang diletakkan di atas tanah
Ragam formula
Beberapa formulasi media tanam yang digunakan untuk menanam anggrek sebagai berikut:
Ragam media tanam anggrek |
Comments
Post a Comment