Mengawinkan adalah mempertemukan sel sperma sapi jantan dengan sel telur sapi betina sapi Limousin agar terjadi pembuahan. Selanjutnya, induk betina akan bunting dan melahirkan anak. Proses ini dapat terjadi secara alami dan juga bantuan manusia.
Cara mengetahui masa birahi
Perkawinan antara sapi jantan dan betina dapat terjadi didahului dengan adanya berahi. Dengan demikian harus mengetahui masa sapi betina tersebut berahi. Berikut tanda tanda sapi betina yang sedang berahi.
- Nafsu makannya menurun.
- Sapi nampak gelisah.
- Kadang-kadang melenguh dan sesekali mendekati sapi jantan.
- Sering menaiki sapi lain dan akan diam jika dinaiki.
- Vulvanya tampak warna merah dan mengeluarkan cairan bening.
Masa birahi sapi betina relatif pendek sekitar 15-18 jam. Saat terjadi berahi itulah sapi betina segera dikawinkan. Jika masa berahi sampai terlalu peternak akan kehilangan waktu 21 hari untuk menunggu masa berahi berikutnya. Hal ini karena waktu berahi selanjutnya akan tampak lagi setelah 21 hari kemudian. Berbeda dengan betina, masa birahi sapi Jantan tidak terpancang waktu. Dalam jangka 2-3 hari, sapi jantan sudah berahi lagi. Fertilitas reproduksi sapi betina meningkat secara berkesinambungan sampai berumur empat tahun. Selanjutnya, fertilitas akan konstan sampai umur enam tahun dan akhirnya menurun secara bertahap jika hewan tersebut menjadi lebih tua.
1. Mengawinkan sapi Limousin secara alami
Perkawinan alami mempertemukan sapi betina dengan sapi jantan secara langsung adalah suatu hal yang sudah biasa terjadi. Hal yang harus mendapatkan perhatian dalam perkawinan alami tersebut adalah kualitas induk betina dan induk jantan agar kualitas anaknya juga baik. Seekor sapi jantan yang unggul dapat mengawini 25-30 ekor sapi betina.
Sapi di dalam kandang dapat dikawinkan dengan dua cara. Pertama, sapi dikawinkan secara individu, yaitu sapi betina yang telah berahi dikawinkan dengan sapi jantan dalam satu bilik kandang. Kedua, cara berkelompok. Caranya, beberapa ekor sapi betina dicampur dengan beberapa ekor sapi jantan dalam satu kandang yang cukup besar. Mereka akan kawin dengan memilih pasangannya, Seekor sapi membutuhkan luasan 20-30 m, sedangkan perbandingan sapi jantan dan betina 1:10 ekor.
2. Mengawinkan dengan kawin suntik
Kini kawin suntik pada sapi sudah biasa dilakukan. Kawin suntik (inseminasi buatan) merupakan upaya memasukkan sperma dengan peralatan tertentu ke dalam vagina induk betina sehingga tidak ada kawin secara fisik. Kawin suntik merupakan salah satu upaya pemanfaatan bibit pejantan unggul secara maksimal dalam rangka perbaikan mutu genetika ternak. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan kawin suntik, yaitu mutu semen beku, reproduksi ternak betina, keterampilan petugasnya, ketepatan dan pelaporan deteksi berahi, serta pemeliharaan ternak betina.
Mutu semen beku sapi yang memenuhi standar harus didukung oleh penanganan yang baik dan benar agar mutu semen beku sapi dapat dipertahankan sehingga siap untuk diinseminasikan. Semen yang berkualitas dari seekor pejantan unggul dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain umur pejantan, sifat genetika, suhu dan musim, frekuensi ejakulasi, dan pakan. Pejantan yang berumur 2 sampai 7 tahun dapat menghasilkan semen terbaik dengan angka kebuntingan yang tinggi pada betina yang dikawinkan dibandingkan dengan pejantan umur di luar interval tersebut.
Spermatozoa tidak dapat tahan hidup untuk waktu yang lama, kecuali ditambahkan berbagai unsur ke dalam semen yang berfungsi menyediakan zat zat makanan sebagai sumber energi bagi spermatozoa, melindungi spermatozoa terhadap cold shock, menyediakan suatu penyangga untuk mencegah perubahan pH akibat pembentukan asam laktat dari hasil metabolisme spermatozoa, dan memperbanyak volume semen sehingga lebih banyak hewan betina yang dapat diinseminasi dengan satu ejakulat.
Semen sapi limousin mempunyai karakteristik, yaitu volume ejakulasi 5-8 ml, konsentrasi 800 x 10 pangkat 6 - 2000 x 10 pangkat 6 /ml, jumlah spermatozoa per ejakulasi 5 x 10 pangkat 9 -15 x 10 pangkat 9, spermatozoa motil 40-75%, morfologi normal 65-95%, dan pH 6,4-7,8. Spermatozoa yang mampu membuahi oosit merupakan spermatozoa yang memiliki kualitas bagus. Akan tetapi, permasalahan yang sering terjadi kualitas semen beku sesudah thawing sering mengalami penurunan sebagai akibat kerusakan membran sel selama pembekuan.
Untuk mempertahankan mutu, semen beku disimpan dengan menggunakan goblet dan canister serta terendam penuh dalam nitrogen cair suhu -196°C pada kontainer kriogenik dilengkapi dengan kartu petunjuk isi kontainer. Catatan dua kartu petunjuk isi kontainer tersebut minimal harus mencantumkan keterangan tentang breed/bangsa, kode pejantan, kode batch, jumlah straw untuk masing-masing goblet dan canister, tanggal, serta hasil pemeriksaan mutu semen.
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam kawin suntik sapi.
a. Mengetahui birahi sapi betina
Jika kesulitan untuk mengetahui sapi betina birahi, dapat memancingnya dengan mencampurkan sapi jantan bukan bibit unggul yang telah vasektomi atau dipasangi celemek di sekitar perut Pemasangan celemek untuk menghalangi alat kelamin sapi jantan agar tidak terjadi perkawinan. Setelah diketahui sapi betina birahi, segera lakukan kawin suntik pada sapi betina tersebut.
b. Pencairan semen
Semen dapat diperoleh dalam keadaan beku sehingga diperlukan perlakuan sebelum digunakan. Semen yang dalam keadaan beku harus dilakukan pencairan (thawing) terlebih dahulu. Cara pencairan semen harus mendapatkan penanganan yang baik agar semen masih dalam keadaan berkualitas. Caranya, rendam straw yang berisi semen ke dalam air hangat 37°C selama 0,5 menit atau air bersuhu 25-30° C selama 1 menit.
c. Pelaksanaan kawin suntik
Kawin suntik atau inseminasi buatan dapat dilaksanakan setelah sapi betina berahi. Idealnya, 10-24 jam berahi. Adapun tahapan pelaksanaannya sebagai berikut.
- Pakailah sarung tangan (glove) yang dibuat dari karet.
- Keluarkan feses (tinja) sapi melalui lubang anus dengan tangan kanan.
- Bersihkan vulva dengan kain basah, lalu beri desinfektan Alkohol 70%.
- Masukkan straw yang sudah dicairkan ke dalam peralatan kawin suntik.
- Masukkan peralatan kawin suntik ke dalam vagina sapi secara perlahan.
- Sambil memasukkan straw ke dalam uterus, lakukan palpasi rektal ke dalam rektum untuk membantu memasukkan alat kawin suntik ke dalam uterus.
- Semprotkan semen di dalam straw ke dalam comua uteri.
- Secara perlahan-lahan, tarik kembali alat kawin suntik sambil pijat serviks dan vagina.
Sumber: Beternak Sapi Limousin Oleh Purnawan Yulianto , Cahyo Saparinto. Penebar swadaya.
Comments
Post a Comment